Petuah untuk Bunga
Karya Boni Syams
Karya Boni Syams
senyumlah
selagi bibirmu masih mengecap manis
simpan
embun dimatamu tuk cerita duka
siratkan
kehadiran ramah jiwamu pada masa
pelangi
bisu itu pun memukau seribu indra bumi
ringankan
langkahmu tuk memetik bintang gemintang
sebelum
nanti kaki kakimu rapuh dirayapi
hitung
nafas ruhmu yang kian sirna di hembus waktu
karena
aroma hijau hanya kan menjelma dalam nalar tua
bunga...
rekahlah
dari kuncup sebelum terik
segera
berkembang dalam kehidupan pagi
lihat
putra fajar yang mengintai dari celah dedaunan
sedang
mentafsirkanmu dibalik misteri belukar dan kabut
jagalah
kemurnian anugrah madu itu
simpan
dari rayuan kumbang pemikat
cukup
rebakkan saja semerbaknya dari kelopak
untuk
beri kesempatan lebah dan kupu kupu tuk mendekat
awan
masih putih dilangit biru tak berpilar
rerumputan
hijau sudah disulam menjadi tembikar
sungai
jernih sedang menuang mineral ke muara
bayu
sekar wangi menerpa sunyi
itulah
pertanda musim akan berganti
segeralah
berkemas…
untuk
menjadi bunga abadi di puncak gunung
yang
bertapa diantara tiga musim
khidmatlah
diselimuti dupa belerang
beserta
iringan nafas dzikir dari bibir kawah
tetaplah
kekal disana
untuk
jadilah pendo’a setia
Catatan:
Selamat, Boni Syams! Karya Anda terpilih sebagai puisi istimewa bulan Oktober! Anda berhak mendapatkan Rp20.000,00. Silakan periksa email Anda untuk keterangan selengkapnya!