Kamis, 25 Oktober 2012

PUISI ISTIMEWA BULAN INI

            Petuah untuk Bunga     
          Karya Boni Syams

senyumlah selagi bibirmu masih mengecap manis

simpan embun dimatamu tuk cerita duka

siratkan kehadiran ramah jiwamu pada masa

pelangi bisu itu pun memukau seribu indra bumi

ringankan langkahmu tuk memetik bintang gemintang

sebelum nanti kaki kakimu rapuh dirayapi

hitung nafas ruhmu yang kian sirna di hembus waktu

karena aroma hijau hanya kan menjelma dalam nalar tua

 

bunga...

rekahlah dari kuncup sebelum terik

segera berkembang dalam kehidupan pagi

lihat putra fajar yang mengintai dari celah dedaunan

sedang mentafsirkanmu dibalik misteri belukar dan kabut

jagalah kemurnian anugrah madu itu

simpan dari rayuan kumbang pemikat

cukup rebakkan saja semerbaknya dari kelopak

untuk beri kesempatan lebah dan kupu kupu tuk mendekat

 

awan masih putih dilangit biru tak berpilar

rerumputan hijau sudah disulam menjadi tembikar

sungai jernih sedang menuang mineral ke muara

bayu sekar wangi menerpa sunyi

itulah pertanda musim akan berganti

segeralah berkemas…

untuk menjadi bunga abadi di puncak gunung

yang bertapa diantara tiga musim

khidmatlah diselimuti dupa belerang

beserta iringan nafas dzikir dari bibir kawah

tetaplah kekal disana

untuk jadilah pendo’a setia




Catatan:

Selamat, Boni Syams! Karya Anda terpilih sebagai puisi istimewa bulan Oktober! Anda berhak mendapatkan Rp20.000,00. Silakan periksa email Anda untuk keterangan selengkapnya! 
 
 

ANTOLOGI PUISI KARYA VANDA DARISWANTO

      Terhanyut

kubuka mata , mencoba mengetuk hati kecilmu
terhempas ku tengah ombak mu yang deras
bimbang rasa hati ingin kau datang 
kau bawa aku ke dasar mu hingga ku begini
kii kau menghilang , meninggalkan segala cerita 

terombang-ambing  tubuh ini dalam ombak mu
ku tertatih di hatimu
mencoba menggenggam hasrat ini , namun apa dayaku?
hingga ku hanya bisa meneteskan air mata 

terasa pilu dalam jiwaku 
kau hempaskan ku begitu saja 



          Semu 

tuk menanti keringnya air mata
kini tak ku lihat debur ombakmu
yang biasa temaniku
kini tak ku lihat lukisan awan bembelah bumi 
yang tenangkan jiwa 

namun ku temui sinarmu
yang menutup luka hati 
sinar yang temani ku 
saat ku termenung sendiri

ku hanya menari dengan bayang mu 
dengan bayang-bayang semu mu
menyusuri gelapnya malam dengan serpihan hati

Senin, 08 Oktober 2012

ANTOLOGI PUISI KARYA DERY PRIATNA

    
          Sunyi

Terdiam ku disini
tak berkata dan tak bergerak
menyesali semua hal yang telah terjadi
hal yang tak bisa kumiliki sekali lagi...

Butiran debu ,hembusan angin menerpa diriku ...
Diriku yang terdiam tanpa sepatah kata pun..
Namun tak ada satupun yang ku rasa
yang ku rasa hanyalah SUNYI

kesunyian yang di akibatkan penyesalan terhadap masa lalu...
Begitu banyak masalah yang menerpa diriku...
Walau ku selalu bertahan , tapi hati tak bisa menahan kepedihan...

Namun kini ku sadar...
Hal itu adalah hal yang memang seharusnya terjadi...
Sebab seseorang
tak akan pernah menjadi kuat jika tak punya masalah...
Karena masalah membuat aku kuat.

Seperti sekarang
Aku percaya itu
Percaya dalam hatiku




      Kerinduan Hati


Ku pandangi kertas kosong dan mengukir kata
Kudengarkan detak jantung yang terus berputar
Kurasakan angin malam yang mulai menggigit
Ku tetap berlindung dalam selimut malam yang gelap

Mulai ku pikirkan kata demi kata
Yang akan ku ukir dalam sebuah media
Media tempat menggoreskan tinta
Tuk ungkapkan sejuta rasa

Gundah, gelisah mungkin itu yang kurasa
Menahan kerinduan hati akan datangnya cinta
Kutanya pada pepohonan dalam kegelapan
Diam membisu tak memberi harapan

Tuhan…
Mungkinkah ini perasaan ku saja?
Karena diriku tak kuasa menahan kesendirian?
Hingga menimbulkan sebuah keraguan
Akan kuasamu yang tak kunjung datang

Oh Tuhan…
Maakan atas kelancangan hambamu yang hina
Meragukan kuasamu yang tiada terkira
Kini kusadari Engkau pasti punya rencana
Rencana yang akan indah pada waktunya






MENYAPA KEMBALI

Asalamualaikum War. Wab.

Blog Puisi Hasilkan Rupiah kembali menyapa Anda! Jangan khawatir, kami tetap menyeleksi puisi-puisi yang Anda kirimkan lewat email!
Silakan mengirimkan puisi karya Anda sebanyak-banyaknya, siapa tahu dua di antaranya akan terpilih, dan Anda pun mendapatkan uang saku. Tidak ada batasan,  walaupun  sudah pernah mendapatkan imbalan dari blog ini, Anda tetap dapat mengirimkan karya-karya Anda!
Untuk kesekian kalinya, kami kembali mengingatkan, supaya Anda tidak lupa menyertakan nama  dan nomor rekening bank. Hal ini untuk memudahkan pengiriman imbalan seandainya puisi Anda terpilih. Kami akan memberitahu lewat email apabila karya Anda lolos.
Terima kasih, selamat berkarya!

Waalaikusalam War. Wab.

Rabu, 14 Maret 2012

PUISI ISTIMEWA BULAN MARET 2012

KENANGAN KITA (karya Zalri Aulia)
Sunyinya malam,bertabur bintang kegelapan
mengingatkan ku pada kenangan manis itu..
menepiskan pada ombakan canda tawa mu..
Merangkai satu demi satu kebersamaan..
menghanyutkan dalam sentuhan kalbuku..
Menghadirkan cahaya indah antara kau dan aku..
Bersenyawa dengan suka dan duka..
     alunan suaramu merindukan ku pada dirimu..
     dalam benakku,aku berbisik …
     menanti di penghujung harapanku..
     terdiam dalam keramaian..
mengukir namamu dalam ilusi ..
Melayang tanpa arah berpadu kegelapan..
Mencari dirimu yang dulu ada disini bersamaku..
mengharap dalam pilu tangisanku..
Berharap dapat bertemu denganmu lagi..
Tapi..
kini semua telah jauhh meninggalkanku..
dimanakah dirimu yang dulu slalu ada untukku..
wahai sahabatku kembalilah disini bersamaku..
jangan tinggalkanku sendiri sahabat..
temani diriku melewati hari yang cerah.. dengan kebersamaan yang indah seperti dulu.. 


Catatan :

Puisi "Kenangan Kita" karya Zalri Aulia terpilih menjadi puisi istimewa bulan ini. Dinamakan istimewa karena walaupun Zalri hanya mengirim satu karya, tetapi mampu memberikan kekuatan diksi dalam kesederhanaan majas yang dirangkainya. Mengingat usia Zalri yang masih belia, sudah terlihat bibit bakat dalam mencipta puisi. Untuk itu Zalri berhak mendapat honor sebesar Rp20.000,00.
Selamat untuk Zalri Aulia dan asah terus bakatmu!

ANTOLOGI PUISI ADEL LIONI

Sahabat Sejati
tiada mutiara sebening cinta
tiada sutra sehalus kasih sayang
tiada embun sesuci hati dan
tiada hubungan seindah persahabatan

sahabat bukan....
matematika yang dapat di hitung nilainya
ekonomi yang mengharapkan materi
ppkn yang dituntun oleh uu
tetapi sahabat adalah...
sejarah yang dapat kita kenang selama dia masih ada





Malam yang Malang


hening malam ku sendiri
bintang bulan ku pandangi
di hari-hari yang ku lewati ini
kenang-kenangan yang indah dengan mu
masih terasa di hati ini

mungkin kau tercipta tuk pergi
meski bayangan mu masih ada d benak abadi
saat inilah dirimu telah pergi
berdiri ku menanti kau kembali
bayangan mu kan abadi





Sabtu, 10 Maret 2012

Setelah Vakum Sebulan

Sebenarnya cukup banyak karya-karya puisi yang masuk ke meja kami, tetapi masih banyak pula yang belum memahami langkah-langkah mengirim puisi ke blog Puisi Hasilkan Rupiah ini. Meskipun demikian, kami memahami hal itu karena sebagian besar dari pengirim tersebut adalah murid Sekolah Menengah Pertama yang akan bangga bila puisinya berhasil dimuat meskipun tanpa imbalan apapun. Apabila memang demikian, tentu saja kami sebagai pengelola blog Puisi Hasilkan rupiah mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Adik-adik. Tetapi, tentu saja kami akan tetap mengirimkan imbalan kepada para penyair yang berhasil meloloskan puisi-puisinya. InsyaAllah, dalam waktu kurang dari seminggu, kami akan mencantumkan puisi-puisi Anda.
Sekali lagi terima kasih dan salam hangat.

Kamis, 26 Januari 2012

ANTOLOGI PUISI KARYA LANA ELZORA


Hasrat Diri



Suatu hari dalam malam

Satu hal datang tanpa aku tahu apa

Begitu memikat, begitu inginku

 

Resah...

Gundah....

 

Begitu gairah ini merasa

 

Terpanggillah sebuah nama dalam hati yang temaram

dan terhenti menciptakan kekacauan

 

Pada setiap malam yang terlewat

kunanti sebuah rasa sakit yang indah

 

Terwujudlah dirimu,

nyatalah setiap rasa itu

Agar tak hanya menjadi angan malamku

 

Sentuhlah rasa sakit yang begitu indah

Jadikan sebuah luka yang terus terkenang





 Aku Dan Sebilah Pisau Dalam Jantungku 


Aku terpagut...
Aku tertahan...




Aku bersama dengan tanah yang ku pijak
Terkapar dalam gelap yang menggantung pada senja



Aku bersalah atas nama yang telah aku bunuh
Menguburnya sehingga mataharipun tak tahu dimana



Dusta...
Tawa....



Apakah yang datang dan lebih sakit dari tawa yang berdusta
Bahkan mataharipun tak berdusta bila ku tatap dalam malam
Tapi mengapa langit tertawa ketika aku telah runtuh



Aku terpagut...
Aku tertahan...



Jejeritanpun tak sanggup untuk mengganti sisa hidupku
Mengapung dalam liang tak berair..








Catatan :



Lana Elzora adalah pelajar kelas XII. Meskipun ia sedang sibuk mempersiapkan diri menghadapi UAN, ternyata masih menyempatkan diri untuk menyisihkan waktu untuk menulis puisi.


Mudah-mudahan langkah Lana tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Yakinlah, bahwa berlatih dan berkarya dengan rajin akan membuah hasil.




Selasa, 24 Januari 2012

Hadir Kembali

Terima kasih, karena Anda masih  sabar menanti karya-karya terbaru yang akan tampil. Kami masih menyeleksi beberapa karya yang masuk dan insyaAllah, akan menampilkan karya-karya tersebut pada hari Kamis, 26 Januari 2012.


 Kami akan menghubungi Anda lewat email jika transaksi transfer telah berhasil.



Selasa, 10 Januari 2012

Kesempatan Terbuka 2012

Terbuka kembali kesempatan bagi Anda yang ingin mengirimkan karya-karya puisi untuk kami seleksi dan tampilkan dalam blog Puisi Hasilkan Rupiah ini. Syarat-syarat lama masih berlaku dan belum ada yang berubah agar memudahkan Anda semua. Oleh karena itu, silakan Anda mengirimkan kembali puisi-puisi hasil karya sendiri untuk mendapatkan honor Rp15.000,00 jika berhasil dimuat pada blog ini.