Kamis, 22 Desember 2011

ANTOLOGI PUISI KARYA PUTRI PRATAMA

       
  Sungai  Putih


Adalah sungai putih memerah
mengalir ke seluruh urat nadi berdarah
memancar deras ke segala arah

Pada tubuhku sekarang
urat darah dan belulang berkubang
dalam sungai merah terus berenang

Adalah masih sungai putih
yang memerah di dalam tubuhku tiada letih
mengalir deras memberiku tanpa pamrih




      Tetes  Embun

Embun pagi itu telah pergi
yang membasahi jiwaku
berkelana di kisi-kisi kalbu
menelusuri celah diri

Tetes embun penyejuk mata
telah menyirami diri
saat hati terasa hampa
membelai relung hati

Dalam jiwaku embun itu terpendam
sejuknya bagai pelita penerang jiwa
kenangan sejuta kasih yang tergenggam
temani diri lintasi masa




     Taburan Melati
  

Aku melihat taburan melati
berserak di sepanjang liku hati

Untaian itu mekar mewangi
melilit di akar sanubari

Aku melihat jalinan putih berseri
mengelilingi lingkar kalbu diri



Rabu, 30 November 2011

ANTOLOGI PUISI KARYA WIDIYAH M.CH

         Cahaya Nikmat

Tebar sepucuk nikmat
Tuk mengabdi jihad
Jalan berkilau perih
Takbir menyala dalam ucap
Tak menutup ragu

             Menebar bibit teduh   
             Serasa hidup berlayar lepas
             Tercecer peluh cinta
             Cinta atas titah tuhannya
             Berkilau bintang datang

Benak fikir terikat rantai
Berteduh dalam menara ombak
Ribuan ternak tersayat syukur
Bertasbih dengan cahaya
Menuntun hamba pilihan  


                                 Roda Kehidupan

Dalam raga bersemayam kasih
Tak perduli berat dirinya
Pelita senyum harap bersinar
Rembulan hidup berbagi cahaya

                   Menyapa hidup dengan simbolis
                   Bercanda gurau di kesunyian
                   Ikatan batin mendesak paksa
                   Sambut perih dengan mentari

Senyum mungil mengarap peluk
Tangan suci mengangkat mutiara
Seruan merdu merasuk jiwa
Lantunan sakral menyeru malaikat

                 Waktu berjalan menulis kata
                  Kertas putih mengadu nasib
                  Tertulis pena hitam
                  Gelap rindu terbesit rindu
                  
Cinta tertanam lantunan tasbih
Roda kehidupan berputar lebar
Membaur kisah telah terjadi
Kiasan rindu mengulang kembali


                





                



        

Berita Terbaru


 Anda pun berhak mendapat honor Rp15.000,00 hanya dengan dua puisi saja. Tentu saja dengan pertimbangan yang sangat khusus. Akan lebih baik lagi, Anda menyertakan status saat ini pelajar atau mahasiswa, seperti yang dilakukan calon penyair berbakat: Widiyah M.Ch. yang dua puisinya dimuat hari ini. Widiyah adalah murid kelas VIII sebuah SMP Islam di Surabaya.


Selasa, 29 November 2011

ANTOLOGI PUISI KARYA KURNIA ANANG TRI LUKITO

                
                                Kekaguman

             embun hilang seiring fajar pagi yang melambai
         kedipan mataku menghilangkanmu
         hanya bayangmu yang tetap membekas di hati
         kesenangan tak mampu menggantikanmu
         uang tak mampu membelimu
         bunga tak seharum dirimu 


                 Kesepian

        sunyi terdengar kembali
      senyap terasa lagi
      kosong di depan mata
      dingin kembali ke hati
      semilir angin lari tiada henti
      siksaan atau cobaan
      yang aku rasa saat ini
      kemana pergi
      kapan hadir
      tiada pasti 



                                      Rasa  

         kesenanganmu adalah ksenanganku
      kesusahanmu adalah kesusahanku
      aku merasa apa yang kau rasa
      tiada guna semua itu
      kau bukanlah matahari
      bukan pula air
      yang membuat kehidupan
      kau hanyalah bayang semu
      dalam jurang harapan
      rasa dan rasa
      itulah imajinasiku
      dalam khayalan
 

Senin, 28 November 2011

Siapa Menyusul?


Sudah ada beberapa puisi yang masuk ke kotak email kami. Kami sedang menyeleksi karya-karya tersebut dan insyaAllah akan menampilkan beberapa di antaranya paling lambat Kamis dalam minggu ini.
Selamat untuk Anda yang puisi-puisinya akan terpampang dan honor segera kami kirim!
Siapa menyusul?

Jumat, 18 November 2011

Asal Mula Blog Puisi Hasilkan Rupiah

Menembus media cetak adalah sesuatu yang sulit dilakukan para penyair pemula. Itu salah satu alasan kami membuat blog ini. Kami ingin membuka kesempatan bagi para penyair pemula, terutama remaja yang merasa berbakat atau gemar menghasilkan puisi untuk menunjukkan karya-karyanya. Tentu saja, bukan tanpa hasil yang didapat! Meskipun tidak sebanyak honor yang didapat di surat kabar, majalah, atau media cetak lainnya, kami berharap blog ini dapat membangkitkan semangat untuk terus maju dan berkarya.

Selasa, 15 November 2011

Dapat Uang Saku dari Membuat Puisi

Asalamualaikum War.Wab.


Bagi Anda yang gemar membuat puisi, inilah kesempatan emas! Silakan mengirimkan puisi karya orisinal Anda untuk ditampilkan pada blg ini. Anda akan mendapatkan bayaran jika puisi Anda berhasil tampil pada blog Puisi Hasilkan Rupiah ini! Tiga puisi yang terpampang akan dihargai Rp15.000,00. 
Baiklah, Rp15.000,00 memang tidak seberapa. Tetapi, hitunglah jika Anda berhasil menampilkan puisi dalam tiga kali edisi saja (3 edisi x Rp15.000,00 = Rp45.000,00). Bayangkan Anda berhasil menampilkan karya dalam 5 edisi atau bahkan lebih?!
Apa syarat-syaratnya?
1. Tema puisi bebas (asal tidak berbau pornografi, menghujat suatu agama, ras, suku, ataupun kata-kata kasar).
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Kirim ke istanapuisi@yahoo.com dengan subjek: Uang Saku dari Puisi.
4. Jangan lupa sertakan pernyataan bahwa puisi tersebut adalah benar-benar karya asli Anda.
5. Cantumkan nama asli, nama bank, dan nomor rekening Anda.
Nah, tunggu apalagi? Bergegaslah, kesempatan akhir tahun ini hanya berlaku sampai  20 Desember 2011! 
Selamat berkarya dan petik hasilnya!

Wasalamualaikum War.Wab.

Kami akan membayar Anda jika memang puisi-puisi Anda berhasil lolos dan tampil pada blog ini!